Keputusan seorang musisi untuk "hijrah" atau meninggalkan segalanya bisa bervariasi dari individu ke individu, dan alasan di balik keputusan tersebut sangatlah pribadi dan kompleks. Beberapa alasan umum mengapa seorang musisi mungkin memilih untuk meninggalkan karier musik atau industri hiburan adalah:
Tujuan spiritual atau religius: Beberapa musisi mungkin merasa panggilan untuk lebih mendekatkan diri pada keyakinan atau spiritualitas mereka. Mereka mungkin merasa perlu untuk meninggalkan industri musik yang kadang-kadang dianggap materiis dan dunia hiburan yang terkadang bisa membingungkan.
Kesehatan mental dan fisik: Industri musik dapat sangat menuntut secara mental dan fisik. Jumlah tekanan, jadwal yang padat, dan ekspektasi yang tinggi bisa membuat stres dan kelelahan berlebihan bagi seorang musisi. Beberapa mungkin memilih untuk meninggalkan karier musik demi kesehatan mereka.
Prioritas keluarga: Seiring waktu, seseorang mungkin memiliki perubahan prioritas, terutama setelah memiliki keluarga. Mereka mungkin memilih untuk meninggalkan industri musik untuk lebih fokus pada kehidupan keluarga dan kebahagiaan rumah tangga.
Kehilangan minat atau gairah: Setelah beberapa tahun berkarier di industri musik, beberapa musisi mungkin merasa kehilangan minat atau gairah terhadap musik. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti merasa terjebak dalam rutinitas atau tidak menemukan lagi kreativitas dalam pekerjaan mereka.
Keputusan finansial atau praktis: Industri musik bisa tidak stabil dari segi finansial, terutama bagi musisi independen atau yang belum sukses besar. Beberapa musisi mungkin memilih untuk mencari karier lain yang lebih stabil secara finansial atau praktis.
Perubahan arah karier: Ada juga musisi yang mungkin merasa tertarik untuk mengeksplorasi bidang atau minat lain di luar dunia musik. Mereka mungkin ingin mencari kepuasan dalam karier atau pencapaian baru.
Penting untuk diingat bahwa alasan di balik keputusan seorang musisi untuk meninggalkan karier musik bisa sangat personal dan beragam. Setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri dan menghadapi tantangan serta pilihan yang berbeda-beda.
contoh di ambil dari
Oleh Budi Rahardjo
Drummer saya dulu di Drive, Adi Karno, adalah orang yang ikut mengawali karir band ini sejak 2002. Kami berdua lalu mulai membuat lagu dan demo sampai akhirnya di 2005 ketemu dengan Dygo (pemain bass) dan Anji (vokalis). Adi akhirnya keluar tahun 2017 karena alasan hijrah & mau memperdalam ilmu agama Islam.
Sejak saya kenal Adi adalah orang yang pendiriannya sangat kuat. Jika saya punya suatu ide musik yang berbeda, dia tidak akan menelannya mentah-mentah, tapi juga bertahan dengan idenya sendiri. Itulah yang membuat kami cocok, sekaligus kadang bersitegang juga. Selain itu banyak hal non-musik juga yang ia pertahankan dengan alasannya sendiri. Keras kepala & berpendirian kuat.
Jadi saat mulai 2014 ia kelihatan lebih mendalami agama, saya sudah memperkirakan yang terburuk.
Seorang teman kuliah saya, yang akhirnya kerja di bank, juga punya sifat yang nyaris sama dengan Adi. Keras kepala & punya pendirian kuat sejak kuliah. Saat kuliah ia bukan orang yang religius, tapi sejak berkarir ia mulai mendalami agama Islam.
Teman saya ini pun akhirnya berhenti kerja dan membuka usaha laundry. Terakhir saya dengar juga punya usaha jualan online. Dan sejak berhenti kerja di bank itu penampilannya pun berubah, dengan baju koko dan peci yang selalu terpasang di kepala.
Selain dua orang itu saya menemukan lebih dari 10 orang teman yang juga mengalami hal yang sama, dan jika kita mau lebih mendalami, mereka semua rata-rata adalah orang-orang yang dasarnya berpendirian teguh dan keras hati (karena keras kepala lebih berkonotasi negatif, saya tidak sama ratakan dengan dua teman yang benar-benar saya kenal)
Kesimpulan saya:
- Fenomena hijrah tidak hanya dialami musisi, apalagi personil band. Bisa dialami juga di dunia kerja pada umumnya.
- Itu juga berhubungan dengan sifat dasar orangnya. Orang yang berpendirian kuat, jika mengalami perubahan pemikiran, akan menjalankannya dengan keyakinan penuh tanpa ragu. Dan kita orang sekitarnya cuma bisa terheran-heran.
- Fenomena hijrah juga sangat tergantung dengan lingkungan pertemanan dan keadaan di rumah. Pengaruhnya selalu muncul dari situ.
- Adi dulu sempat juga bilang, berdasarkan pengalamannya bermusik dengan saya, bermusik adalah pekerjaan yang penuh cobaan duniawi. Maka itu lebih baik ditinggalkan.
- Alasan yang paling umum biasanya adalah karena jenis pekerjaan sebelumnya tidak sejalan dengan ajaran agama. Kebanyakan memang musik, tapi orang yang kerja di bank juga hampir sama karena ada yang beranggapan menyimpan uang di bank itu cenderung riba apalagi bekerja di dalamnya.
Buat saya pribadi, mau hijrah atau tidak, saya tetap berteman baik dengan mereka. Sepanjang mereka juga tidak menjaga jarak dengan saya. Justru kalo mendalami agama Islam dengan benar, mestinya menjaga hubungan pertemanan yang baik itu harus, walau punya pendapat & pendirian berbeda.
0 Response to "Kenapa kalau musisi itu hijrah meninggalkan karier dan musiknya"
Post a Comment