Perindustrian film

KASIHAN dan prihatin. Demikian ungkapan yang pas menggambarkan kabar film Java Heat yang resminya rilis 18 April di bioskop ternyata sudah bocor ke dunia maya. Sejak Senin (11/3) kemarin, kabar bersliweran di dunia maya Java Heat sudah bocor. Lengkap dengan tautan di mana bisa mengunduh filmnya. Ini jelas sebuah bencana karena sebuah film tidak dibuat dengan biaya murah.

Film dibuat mula-mula untuk ditonton di bioskop dengan layar lebar, kemudian dijual dalam format home video DVD/VCD, lalu dijual hak siarnya ke TV. Rantai itu bisa dengan mudah diputus bila filmnya sudah duluan bocor ke dunia maya. Atau, bisa pula tetap berjalan, namun penghasilan yang diharapkan bisa tak sesuai harapan karena toh masyarakat sudah bisa menontonnya gratis atau cukup beli DVD bajakan yang murah dengan kualitas gambar bening.

Di tengah masyarakat kita yang belum cukup menghargai hak intelektual, menonton versi bajakan atau mengunduh gratis tak terlampau meninggalkan rasa bersalah. Pertanyaannya kemudian, bagaimana bisa sebuah film bocor duluan ke dunia maya? Anda mungkin ingat pada 31 Maret 2009 silam, seseorang mengunggah versi belum kelar film X-Men Origins: Wolverine ke internet (sebulan sebelum filmnya edar resmi). Disebut belum kelar karena filmnya masih harus dipoles efek khususnya. Yang mengunggah pertama kali ke dunia maya diketahui seorang warga Bronx, New York bernama Gilberto Sanchez.

Kepada New York Times, Sanchez bercerita bagaimana ia bisa mendapat versi belum selesai film tersebut. Katanya, ia mendapatkannya lewat DVD yang dijajakan di sebuah restoran Cina dekat apartemennya. Di Bronx penjualan DVD bajakan bukan hal baru. Suatu hari, katanya, seorang yang dibilangnya orang Korea menawarkan DVD film tersebut seharga AS$ 5. Ia lalu menontonnya dengan cucunya, membuat copy satu lagi dan menunggahnya ke situs bagi-bagi video megaupload. x-men-explosion Versi X-Men Origins: Wolverine yang bocor masih belum selesi efek khususnya. Terlihat bangunan di kejauhan masih berwujud grafik. (dok.ist.)

Dari situ kemudian, pada 16 Desember apartemennya diketuk agen FBI. Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama setahun. Kepada New York Times, Sanchez menyebut dirinya “hanya kambing hitam” lantaran siapa yang membocorkan filmnya tetap tak ditangkap.

Di jagat tanah air pun kebocoran film bukan sekali ini terjadi. Film Ayat-ayat Cinta (2008) karya Hanung Bramantyo bocor ke dunia maya. Bedanya dengan Java Heat dan X-Men Origins: Wolverine, Ayat-ayat Cinta (AAC) bocor saat filmnya tengah tayang di bioskop. Dalam catatan kami ramai-ramai soal AAC yang bocor terjadi selewat satu bulan filmnya rilis dan jadi box office.

Ketika itu, pemberitaan yang mengemuka bukannya mencari tahu siapa pembocor filmnya, melainkan Hanung yang dituding melakukan pelanggaran hak cipta lantaran memakai ilustrasi musik film lain untuk versi editing yang bocor. Kemudian pula, saya juga mendengar film box office Habibie & Ainun juga bocor di lapak DVD bajakan dalam versi gambar jernih, bukan hasil rekaman dari bioskop yang buram. Padahal versi resmi DVD filmnya belum rilis.

Di mana kebocoran sebuah film paling mungkin terjadi? corpse screener pirate Sebuah film yang bocor dari versi copy untuk kampanye musim penghargaan film. (dok.ist.) Pada Oktober 2003, situs CNN mengutip laporan Hollywood Reporter yang mengatakan dari hasil sebuah studi, sekitar 77 persen kebocoran film terjadi akibat perbuatan nakal orang-orang yang terlibat dalam industri film sendiri.

Artinya, penonton yang mencuri gambar dari bioskop tak sendirian jadi pelaku. Kebocoran terutama juga bisa terjadi dalam rantai produksi, mulai dari ruang editing audio dan visual, perusahaan yang menangani efek khusus maupun pasca produksi. Selain itu, saat film sudah selesai melalui tahap pasca produksi, film juga berpotensi bocor saat sudah masuk bagian marketing dan distribusi.

Kebocoran bisa terjadi juga saat film didistribusikan ke pengiklan, media, dan proyeksionis bioskop. Studi yang dilansir CNN mencontohkan, film Hulk (2003) bocor ke internet dua pekan sebelum rilis resmi dalam bentuk versi yang efek khususnya belum kelar.

Setelah ditelusuri, kebocoran terjadi lewat seseorang yang kawannya bekerja di perusahan periklanan yang bertugas mempromosikan film itu. Kemudian pula, bila Anda rajin membeli DVD bajakan, akhir dan awal tahun adalah momen bulan madu bagi pecinta film-film bagus karena biasanya di dunia maya bersliweran file film-film kelas Oscar berkualitas gambar jernih. Film-film tersebut biasanya dilengkapi tulisan "For Your Consideration" atau "Property of (nama studionya)".

Lazim terjadi di Hollywood, di musim penghargaan film, dari akhir hingga awal tahun, studio meng-copy film-film mereka dan memberikannya pada orang-orang tertentu sebagai kampanye memenangkan penghargaan. Kalau misalnya, ada 6 ribu juri Academy Awards, tak semua anggotanya berhati mulia semua. Kebocoran, entah disengaja atau tidak, sangat mungkin terjadi di tahap ini.

Lantas, apakah kebocoran di saat musim penghargaan film ini merugikan pemilik film? Tentu, kata seorang kawan yang sehari-hari bekerja mewakili sebuah studio Hollywood di sini. Namun, sang kawan ini menegaskan berapa kerugian persisnya sulit ditentukan. Laku atau tidak laku sebuah film di sini tidak semata ditentukan filmnya sudah ada versi bajakannya, namun apakah filmnya cocok dengan pasar di sini atau tidak. Hal ini menjelaskan, misalnya, tidak semua film unggulan Oscar beredar di sini. Karena, mula-mula, studio pemilik filmnya merasa jika beredar pun filmnya takkan laku. Belum lagi masalah jumlah layar bioskop yang masih terbatas.

Di Amerika sana, jenis film apapun bisa beredar lantaran jumlah layar bioskop sudah ribuan, bukan seperti di sini yang masih di kisaran ratusan.

***

Dari sini, kita kembali ke pertanyaan awal artikel ini: kenapa bisa Java Heat bocor sebelum rilis? Berbincang dengan Ichwan Persada, seorang produser film, saya mendapat jawaban kebocoran nyaris tak mungkin terjadi dalam proses rantai produksi film. Yang dimaksud rantai produksi, katanya, adalah dari ruang editing dan proses pasca produksi. Logikanya, tidak mungkin orang yang sudah capek-capek bikin film, membocorkan filmnya sendiri untuk diunduh gratis.

Yang mungkin, kata Ichwan, kebocoran terjadi saat film sudah beralih ke pihak di luar rantai produksi. Khusus Java Heat, dilihat dari wujudnya yang berisi credit title berbahasa Jerman, kebocoran terjadi saat filmnya hendak distribusikan di sana. Kenapa Jerman? Seorang kawan yang mengidolakan Kellan Lutz mendapati kabar di situs resmi sang aktor memberi kabar, Java Heat bakal resmi rilis dalam format DVD di Jerman pada 11 April mendatang (lebih dulu dari jadwal rilis layar lebar di sini, 18 April). Mungkin terjadi, ada karyawan yang nakal dari pihak pengedar DVD di Jerman sana.

Peristiwa ini sepatutnya menyadarkan kita satu hal: hargailah jerih payah orang yang sudah membuat film dengan susah payah. Jangan menunduh secara ilegal, jangan beli barang bajakan. Sabarlah menunggu filmnya rilis di bioskop. Sensasi menontonnya akan beda dibanding nonton di layar komputer ataupun layar Handphone anda.
====

Dan untuk yang minta film-film terbaru semacam film 5cm, cinta tapi beda, Hansel & Gretel, Warm Bodies, The Last Stand dan film-film yang akan datang lainya perlu anda ketahui dulu gan, link download akan muncul apabila DVD-nya sudah ada. Dari DVD (asli / bajakan) akan di-RIP menjadi file (avi, mp4, mkv, dll) yang dapat dinikmati / ditonton di PC / laptop/ Hp Anda.

Jadi intinya selama DVD-nya (baik asli / bajakan) belum beredar, maka tidak akan pernah muncul link downloadnya, terkecuali ada yang membocorkan seperti kasus "Java Heat" dan terkecuali ada versi CAM atau TS yang langsung direkam dari bioskop dan Versi Cam ataupun TS itu sangatlah buruk kualitasnya yang akan membuat anda sakit kepala dan akan percuma rasanya jika saya posting dengan kualitas seperti itu. Jadi untuk yang sudah tidak sabaran silahkan datangilah Bioskop.

ryekoplock.heck.in/java-heat-dan-bagaimana-bisa-film-bocor.xhtml

0 Response to "Perindustrian film"

Post a Comment