Orang Indonesia Diculik Alien?

Siapa bilang penculikan oleh alien (alien abduction) hanya terjadi di luar negeri saja? Jika dibandingkan dengan luar negeri, orang Indonesia yang pernah diculik alien masih sedikit. Tetapi tidak jarang terjadi perjumpaan antara orang Indonesia dengan makhluk-makhluk angkasa tersebut. Bahkan, diduga banyak yang mengalami penculikan oleh alien namun dianggap sebagai diculik oleh makhluk halus atau bangsa jin. Berdasar cerita para saksi korban penculikan oleh alien, peristiwa penculikan tersebut umumnya mempunyai pola tertentu serta biasanya akan ada gejala-gejala aneh yang timbul pada diri korban. Berikut beberapa laporan penculikan oleh alien yang agak bisa dipercaya.


Sudjana Kerton Diculik UFO

Sudjana Kerton adalah seorang pelukis berasal dari Bandung yang mengaku pernah diculik UFO di studionya di Dago Pakar. Sebelumnya Kerton tidak tahu sama sekali seluk beluk UFO, apalagi untuk mempercayainya. Tetapi setelah mengalami peristiwa aneh sewaktu dia tinggal di Denver, Amerika, dia menjadi tertarik membaca buku-buku laporan tentang UFO dari berbagi penulis terkenal di seluruh dunia. 

Peristiwa itu terjadi di bulan Agustus 1953, ketika Kerton memandang langit diatas halaman disebuah kota di Denver, dia melihat sebuah benda yang berbentuk cerutu besar melayang diam di atas langit, dan tubuhnya berubah-ubah warna hijau-kuning. Setelah cukup lama diperhatikan, dari seputar benda tak dikenal itu keluar sorot lampu yang tak terhitung banyaknya. Setelah kejadian itu, dia kembali ke Bandung bersama keluarganya dengan membawa seorang istri bule yang berkebangsaan Amerika, bernama Louise Kerton dan membangun sebuah rumah diatas perbukitan, tepatnya di Dago Pakar, yang berbentuk mirip piring terbang. Ternyata UFO tidak saja kerap kali muncul di luar negeri, tetapi juga sering bertandang di negara kita, ini terbukti bahwa “Sanggar bundar” Kerton yang merupakan tempat untuk melukis kerap kali dikunjungi oleh UFO dan diatas rumahnya sering disoroti sinar-sinar aneh. Puncaknya pada tahun 1979, ketika itu pesawat asing berbentuk cakram menyorotkan cahaya yang menyilaukan ke sekujur tubuhnya dan seakan-akan menghipnotisnya. Tiba tiba Kerton merasa dijemput dua makhluk asing mirip robot setinggi 95cm dan dibawa ke pesawat dengan menapaki sebuah tangga elektromagnetik yang sangat halus. Dalam keadaan setengah sadar itu Kerton merasa dibawa ke tempat yang serba putih dan berjumpa dengan empat makhluk asing dengan ciri-ciri; tinggi kira-kira lebih dari 3m, mata sipit mirip orang Mongol yang ujungnya mencuat ke atas, mulut tampak garis tipis yang melintang, hidung tajam, disertai dengan kepala botak. Lalu dia sempat menyaksikan gambar yang rumit terukir di dinding dan diduga adalah peta bintang. Selain itu, Kerton tak ingat lagi apa yang telah mereka lakukan terhadap dirinya. Dia baru sadar ketika sudah berada di beranda rumahnya, tempat dia diculik dan seketika itu UFO tersebut telah lenyap.



Setelah kejadian tengah malam itu, dia menyadari kalau ternyata kakinya penuh dengan lumpur. Serta bekasbekas kakinya sendiri dan bekas-bekas kaki makhluk asing itu yang berwujud runcing canggih dan seakan-akan dapat distel panjang pendeknya, terukir jelas di permukaan tanah pekarangan rumahnya yang basah dan gembur. Untuk memperkuat bukti-bukti yang ada, Kerton yang meninggal di tahun 1994 ini, membuat cetakan gips dari bekas-bekas tersebut. Anehnya, kejadian ini juga berimbas pada ayamayam peliharaannya, setelah kejadian malam itu, esoknya sewaktu akan diberi makan, ayam-ayamnya sakit dan tak mau keluar kandang selama tiga hari, seakan merasakan ketakutan yang luar biasa. Barangkali rumah Kerton yang mirip UFO jika dilihat dari atas ini, dapat menarik perhatian makhluk luar angkasa. Sehingga piring-piring terbang banyak yang hilir mudik menengok ke kediaman Kerton. Tidak heran, jika kejadian seperti tahun 1979 terulang lagi.

Peristiwa itu terjadi pada bulan Januari 1989 sekitar jam 2 malam, atap rumah Kerton telah berputar tujuh buah benda bundar yang aneh sebesar bola tenis, yang salah satunya amat terang menyilaukan. Dan anehnya, benda-benda tersebut dapat menembus genting kaca tanpa memecahkan gentingnya sendiri. Seniman yang telah memiliki reputasi internasional ini, menuangkan semua pengakuan dan pengalamannya dalam ceramah khusus dihadapan Rotary Club.

Seperti yang diceritakan bahwa piring-piring terbang itu tak bersuara sebagaimana halnya pesawat terbang buatan manusia bumi yang membisingkan telinga. Bocah 6 tahun diculik makhluk aneh Awal Juli 1959 masyarakat Kepulauan Alor digemparkan dengan penculikan seorang anak berumur 6 tahun oleh kawanan manusia ajaib sebanyak 6 orang, dengan tinggi ratarata 1,80m, berkulit merah, berambut perak berombak, ada yang berjenggot, berseragam biru tua dengan lengan panjang, bersepatu hitam dan berikat pinggang di mana terselip tongkat berbentuk tabung dari logam, dan bagian belakang kepala agak lebih tinggi. (lihat gambar )

Akan tetapi setelah 24 jam kemudian, bocah tersebut ditemukan kembali di tengah ladang dalam keadaan bingung. Setelah pulih kembali, anak itu bercerita bahwa dia dibawa ke tengah hutan dan mengalami berbagai pemeriksaan medis. Lalu dia ditawari suatu makanan, akan tetapi dia tolak, karena tidak mirip dengan makanan jenis apapun yang ia kenal. Terdorong oleh laporan tersebut, Komandan Polisi Alwi Alnadad mengerahkan kesatuan polisi yang bersenjatakan senjata-senjata otomatik untuk menyergap manusia ajaib di tempat munculnya disebelah timur Kalabahi, kurang lebih pukul 24.00 malam. Manusia ajaib berseragam biru itu muncul pada jarak 13 meter, dan tembakantembakan dilepaskan dengan serentak. Anehnya, polisi tidak menemukan setetes darah pun yang tercecer, apalagi jenazah. Mereka hanya menemukan pohon-pohon yang tertembus peluru dan telapak kaki yang hanya sejauh 5m. Lebih jauh dari itu tidak terdapat jejaknya. Sedangkan kasus manusia kebal ini baru diungkapkan secara keseluruhan oleh Komandan Polisi itu, setelah ia menjadi purnawirawan selama 17 tahun.  

Setelah peristiwa itu, banyak penduduk Kepulauan Alor yang melihat benda terbang berbentuk telur, berwarna putih gemerlapan dan terbang dengan kecepatan tinggi diatas permukaan laut dari arah barat ke timur. Sesuatu aspek dari kasus Kepulauan Alor ini ialah bahwa manusia-manusia ajaib itu tidak disaksikan keluar-masuk UFO, hanya setelah sebuah UFO yang berbentuk telur itu tampak meninggalkan Kepulauan Alor, maka manusia-manusia ajaib itu tidak pernah disaksikan lagi.


INFO-UFO

0 Response to "Orang Indonesia Diculik Alien?"

Post a Comment