Tiga anak kucingku


Aku mempunyai kucing, memang dari awal hanya mempunyai seekor kucing (kucing cewe) saja tetapi lama kelamaan kucingku tambah banyak, ntah kenapa…mungkin teman cowonya banyak kali ya…namanya kucing tempe bongkrek, memang dari pertama nggak ada namanya tuh kucing mungkin kita sebut saja si bongkrek, kenapa di panggil begitu karena ada ceritanya..dulu si bongkrek kucing yang sangat galak, aku saja nggak berani untuk memegangnya takut digigit atau dicakar, abisnya gigitannya beneran sampe berdarah (emang ada kucing yang gigitnya boongan ya??) si bongkrek suka diam2 kedapur, karena aku si pemilik sudah tahu mau ngapain dia palingan juga nyari makanan ngorek2 sampah atau nyari makanan di piringnya karena kadang mamahku suka ngasih makanan tiap hari kekucing2 ku.

Waktu itu ada temanku si A lagi ngeliatin aja tuh kucing ngapain sih tuh kucing, ternyata dia cuma lagi minum air…karena waktu itu aku habis minum susu gelasnya kutaruh dibawah dan jadi ada bekas susunya sedikit masih digelas dan si bongkrek minum tuh air susu sisa….karena hebohnya temanku si A nyebut2 woii ada kucing lagi minum digelas, trus aku nanya kucing yang mana, karena kan kucingku ada banyak, kata temanku..itu tuh yang warnanya kaya tempe bongkrek…jadilah tuh kucing disebut si tempe bongkrek atau bongkrek saja.

Selang berapa 3 bulan si bongkrek melahirkan 5 anak kucing, gak tau hasil dari perkawinan siapa, tapi klo dilihat dari warna anaknya si aku tahu bapaknya yang mana (kukira bapaknya kucing yang warnanya hitam) warnanya macam-macam ada yang mirip emaknya (oohh iya aku belum kasih tau klo warna tempe bongkrek tuh ada coklat,hitam dan putih sedikit, ya sedikitnya 3 warna) ada yang hitam,ada yang abu- abu dan ada yang coklat dan satu lagi abu-abu sedikit putih….selang berapa minggu anak kucing itu mati dua dan sisa tinggal tiga anak kucing (bener gak ngitungnya…ini matematika loh??) dan yang bertahan hidup yang warna hitam,coklat dan abu-abu sedikit putih, dan ketiga anak kucing itu kunamai petir,hitam dan chiki, kenapa kunamai itu karena ada ceritanya lagi klo si petir buntutnya kaya petir, klo hitam warnanya memang hitam dan si chiki karena dia doyan chiki ball (makanan anak-anak chiki ball, walaupun dia doyan segala jenis chiki2an…hehehe).

Waktu berlalu, tiga kucing itu mulai tumbuh dewasa……trus ibunya kemana si bongkrek??..tenang saja dia masih hidup, hanya sering keluyuran keluar rumah, ntah kenapa memang klo kucing di pelihara di dalam rumah kucingnya jadi agak penakut khususnya kepada kucing lain, klo kucing lain berantem sama nih tiga anak kucing pasti kucingku kalah padahal badannya lebih besar daripada lawannya.

Petir mempunyai sifat kepahlawanan dan lebih berani klo saudaranya yang lain lagi berantem dia suka ikut2tan alias membantu/menolong saudaranya hitam dan chiki, waktu itu aku lagi pas banget lihat petir lagi nomplok kekucing lain yang lagi berantem sama si hitam,dan sipetir lebih dewasa dan lebih banyak diemnya daripada meraung2 minta makan, dengan kata lain petir adalah kucing yang baik....sedangkan hitam lebih penakut boro- boro berantem sama kucing lain, orang klo ada kucing liar lain aja langsung sembunyi kedalam rumah dan gak berani keluar-keluar lagi sampe malem dan si chiki lebih liar klo menurut aku dia memang penakut juga tapi lebih kaya kucing pencuri, klo ada makanan diatas meja (ayam,ikan bahkan tempe) pasti diembat sampe abis tuh makanan, tinggal yang punya rumah aja yang cuma makan nasi sama garam..xixixixi.

Tiga kucing ini sekarang mungkin kalau seumuran orang sudah umur 20an ya...,dan ketiganya masih berada dirumahku, petir dan hitam lebih akrab...sedangkan chiki lebih kaya emaknya sering keluyuran mencari makan dan majikan baru yang lebih sayang kepadanya.....jujur saja aku tidak begitu sayang amat sama kucing2 ini, maksudnya biasa aja, klo kucing ini minta makan kukasih klo nggak ya nggak dikasih paling ibuku yang ngasih makan nih anak kucing...aku lebih bersifat pembebas...jadi klo memelihara binatang aku memelihara jika dia masih kecil karena memang kasihan apalagi klo nggak ada emaknya, klo sudah dewasa aku biarin bebas dia mau kemana kek...terserah, tapi bagaimanapun binatang lebih setia, iya akan kembali lagi kerumah majikan yang sayang sama dia....soalnya ada tetangga yang mencoba membuang nih kucing beserta emaknya (bongkrek) tapi semuanya kembali dengan selamat....kerumah aku lagi...padahal matanya sudah ditutup katanya, mungkin bukan takdirnya.

Pada waktu malam kucari kucingku si chiki karena tumben nggak pulang2 selama tiga hari, karena tidak mungkin si chiki kuat keluar rumah selama itu, karena dia mudah lapar, mungkin memang ada tetangga yang ngasih makan pikirku, hari ketiga aku tidak merasakan apa apa, tapi malam hari kayanya ada sesuatu yang aneh, insting aja keluargaku lagi didepan teras main-main, dan kebetulan kepikiran untuk mencari si chiki...dan sesuai insting adikkku mencari senter dan menyenter bawah kolong mobilku mungkin si chiki ada di bawah mobil....dan ternyata......dan ternyata...dek dek dek dek...jantungku mulai berdetak kencang, nggak kepikiran klo si chiki ada disitu.....dan perlahan air mataku mengucur dan menetes dipipiku, ya benar si chiki sudah tiada...dengan badan menggembung dan mulut mengeluarkan cairan merah yaitu darah, dan sesuai investigasiku....ceileh, tuh kucing sepertinya sudah dead 2 hari yang lalu, karena darah di mulutnya sudah mengering seperti cat yang mengering, dan seharian aku mulai bertanya2 kok bisa...kucing itu mati dibawah mobil, dan dengan rasa sedih dan bertanya tanya aku menguburkan jasadnya di halaman depan rumahku. R.I.P Chiki sang petualang.

Esok hari aku sudah melupakan hal itu karena memang aku lagi kuliah dan ujian tengah semester, lagi ngapain pula mikirin tuh kucing, nggak akan kembali lagi....apa harus dibongkar lagi kuburannya trus aku aliri listrik dan petir seperti film frankenweenie supaya jasadnya bisa bangun lagi...hahaha, yang aku heran kenapa bisa mati ya??, dipikir2 mungkin memang kelindes mobilku kali, tapi aneh juga toh mobilku kan nggak pernah keluar rumah pada hari2 tersebut.


Hitam dan petir adalah kucing kesayangan ibuku, khususnya si petir dia lebih sering menggendong seperti anak bayi gitu...nimang2...sambil bernyanyi kecil lala lala lala, klo aku nggak mau menggendong kucing karena bulunya bisa pada rontok dan kurang baik bagi kesehatan, walaupun aku sayang sama kucing tapi aku jarang memegang kucing karena demi kesehatan juga.....binatang lain pun begitu, punya jenis2 penyakit tertentu bukan hanya kucing doang. Saat itu aku masih belum punya kendaraan untuk kuliah jadi pergi dan pulang kuliah klo nggak nebeng temen untuk kuliah ya aku naik angkot dan karena saking jauhnya sampai tempat kuliah boro-boro aku mikir pelajaran kuliah, wong aku sampai ketempat kuliah aja bajuku basah semua dan kelelahan tingkat tinggi, aku naik angkot 3 kali, 2 kali naik angkot kecil dan terakhir naik bis patas, nahhh di patas itulah yang aku nggak demen, bau ketek dimana mana dan kebanyakan aku berdiri sepanjang perjalanan mungkin sekitar 2jam an normalnya...beda lagi klo macet.... jadinya aku menyatu dengan mereka bau ketekkk juga hehehe.

Sekarang aku telah mempunyai kendaraan sendiri yaitu motor walaupun motor butut tak apalah yang penting nyampe ketempat tujuan, selama aku naik angkot aku jadi sering pulang malam buat menemui kucing2ku, sudah lama aku tidak bertemu dengan si petir karena dia sudah mempunyai majikan baru yang lebih sayang kepada kucing, tetanggaku berapa blok dari rumahku, tidak jauh, sipetir sering sakit2an, kutahu memang dari kecil si petir gampang sakit dibanding saudaranya yang lain, dan hari ini terasa beda petir tiba tiba muncul dan tidur di rumahku sepertinya ia sedang sakit...kasihan.., biasa sih klo ada binatang yang sakit obatnya cuma satu yaitu dikasih makan yang banyak nanti jg sembuh sendiri...banyakan gitu...tapi ada juga yang dibawa kedokter hewan (tapi ini tetanggaku), klo aku sih biasanya kasih makan doang dan biasanya sembuh keesokan harinya, tapi kali ini beda petir gak mau makan lebih banyak tidur, ya sudah klo gak mau makan makanannya kutaruh didekatnya....masa sih gak tergiur dengan makanannya isinya ayam goreng, bakso, sosis dan ikan cuek ditambah nasi tercampur dengan ikan asin...ini makanan istimewa, spesial bagi kucing yang sakit, Homemade by : AKU.

Hari ini hari libur aku nggak kuliah, biasa aku lebih sering main komputer,game dan main-main dirumah,aku teringat lagi sama petir dan kucoba tengok ketempat dia tidur....APAAAAA??? (lebayy)..ternyata si petir tidak ada di tempatnya dan kupikir mungkin ia sudah sembuh dan main ke majikan yang baru,sampai sore hari tak terlihat batang hidungnya, aku jadi cemas dan kutanya ke tetanggaku itu (majikan petir yang baru).

aku         : ada si petir gak?? (tetanggaku sudah tahu namanya petir)
tetangga : tadi pagi ada sampai siang, sekarang gak tau kemana.
aku         : aneh ya??kemana ya??nanti klo ketemu kasih tau ya bu?
tetangga : iya!!
#sambil bingung keduanya#

Aku mencoba untuk mencari kesegala tempat tetapi tidak ketemu, ahh sudahlah nanti jg balik lagi kucingnnya, dan aku kembali kerumah dan kubereskan makanannya...tapi aneh juga makanannya tak disentuh sama sekali alias masih utuh, ohhh ya aku gak ceritain kucing ku yang lain yaitu si hitam dan bongkrek emaknya...memang sudah gak ada,klo ada tuh makanan bekas sipetir pasti sudah dilahap habis sama kedua kucing ini, apalagi si bongkrek rakusnya bukan main....tapi tenang aja kucingnya udah gak ada kemarin sudah kelindes mobil berpelukan berdua...busyett masa aku setega itu...booong denkk...dua duanya masih hidup si hitam dan emaknya, dua duanya sudah dipelihara sama orang lain yang minta, emaknya dipelihara sama tetanggaku yang lain, dan si hitam dibawa temenku jauh...katanya buat ngusir tikus, banyak tikus dirumahnya, emang sih waktu aku nginep dirumahnya banyak banget tikusnya sampe2 tikusnya berjalan dikaki aku, aku sampai terbangun kaget dingin2 apaan tuh jalan-jalan dikaki aku.

Beberapa bulan berlalu waktu bapakku ingin mengeluarkan mobil dari garasi dilihat ada anak kucing sudah mati dengan kondisi sama seperti si chiki, mulut berdarah dan tubuh yang membengkak, dan tanpa kupikir panjang aku menguburkan kucing itu di halaman rumahku, aku sampai heran dan ibuku juga heran,,,,??, sesuatu pasti telah terjadi, tapi peristiwa hari ini yang membuat pikiranku terbuka lebar, seingatku tetanggaku sebelah rumah (sebelah kanan rumah), tidak menyukai kucing, selidik punya selidik, aku dapat kabar angin, klo tetanggaku itu suka membunuh kucing dengan cara-cara yang keji, misalnya dengan membenturkan kepala kucing itu ketembok, membacok,dan memukul dengan benda2 tajam kekepalanya, serta dijadikan samsak (sebutan alat bantu petinju untuk menjadi lawan dengan menggantung bantalan) yang jelas kucing itu digantung dan dipukul-pukuli sampai mati......makanya kondisi korban hampir sama bengkak2 biru disekujur tubuh dan mulut yang mengeluarkan darah, dan biar tidak ketahuan siapa yang ngebunuh dia melemparkan kucing yang mati itu ke bawah kolong mobil siapapun, biar dianggap kelindes sama tuh mobil.


Aku sedih dan tidak tega klo mengingat kejadian itu klo aku membayangkan kejadiannya berarti si chiki mungkin juga si petir sudah menjadi korban, binatang dan manusia adalah sama sama ciptaaan Tuhan, perlu disayang dan dihargai, binatang juga klo nasibnya seperti itu juga klo bisa milih nggak mau jadi binatang, bayangkan bila kita yang dijadikan binatang itu, pasti kita tidak terima, aku hanya sedih...tapi bukan membayangkan kucingku yang mati tapi kepada manusianya, kenapa manusia yang lebih sempurna segala hal dari pada binatang, tingkah lakunya dan derajatnya lebih rendah daripada binatang itu.


Kata bijak :
Orang baik walaupun rezekinya belum datang tapi jauh dari bencana
Orang jahat walaupun bencana belum datang tapi rezekinya sudah jauh

Written By : rewinsatria

0 Response to "Tiga anak kucingku"

Post a Comment