Sebelum Menikah, Kenali Dulu Rhesus untuk Keturunan (PENTING)

Sekedar berbagi dan bagian dari sosialisasi rhesus negatif di Indonesia...
mengingat pentingnya kita mengetahui rhesus, apalagi bagi wanita yang ber Rhesus negatif dan akan menghadapi kehamilan...agar kehamilan nya tidak beresiko yg mengakibatkan fatal, oleh krn itu wawasan / informasi ttg rhesus wajib diketahui...

Ini hanya saran untuk calon Pasutri yang ingin melangsungkan kejenjang pernikahan. Ada baiknya saat memilih Istri atau suami jangan hanya mengandalkan cinta semata. Akan tetapi juga harus dikenali lebih awal menyangkut dengan Rhesus dan golongan darah.

Rhesus merupakan sistem penggolongan darah. Sama seperti misalnya golongan A, B, AB dan O. Sedangkan Rhesus itu ada dua macam, yaitu Positif dan Negatif. Bila ingin mengetahui apakah Rhesus negative atau Positif, maka segera berkonsultasi pada dokter.

Bila calon Pasutri tidak memperhatikan Rhesus akan sangat berpengaruh rentannya pada kehamilan Ibu, dan anak pun akan sangat rentan terserang Anemia. "Pengaruhnya jika suami Rh+ dan Istri Rh-, kemudian hamil dan bayi ikut Rh ayah. Jadi, hamil pertama tidak masalah, namun bermasalah ketika hamil berikutnya," jelas Natalina.

Beda rhesus darah antara ibu dengan janin bisa berakibat fatal bagi janin. Sehingga penting untuk mengenal rhesus darah.

Ada tidaknya antigen (karbohidrat dan protein) dalam sel darah kita. Itulah yang membedakan rhesus positif dan rhesus negatif. Disebut positif jika ada antigen dalam darah kita, dan bila tak ada disebut rhesus negatif. Kabar baiknya, orang Indonesia yang termasuk ras Asia, kebanyakan dengan rhesus positif. Di seluruh dunia ini, hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif, sehingga bila memerlukan donor darah agak sulit. Rhesus negatif umumnya dijumpai pada orang-orang yang mempunyai garis keturunan Kaukasian (berkulit putih).

Menikah beda rhesus. Masalah akan timbul bila Anda memiliki rhesus negatif kemudian menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif. Ketidak samaan ini bisa jadi cikal bakal ketidakcocokan rhesus yang sangat berbahaya bagi bayi. Kehadiran janin di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika rhesuf janin tidak sama dengan rhesus ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah berupa zat antibodi/antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda sing’ tersebut (janin). Inilah yang menimbulkan anti rhesus (penghancuran sel arah merah) atau hemolitik. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dlam rahim, atau jika lahir menderita hati yang bengkak, anemia, kuning (jaundice), dan gagal jantung.

Bahaya di Kehamilan Kedua. Perbedaan rhesus antara ibu dan janin tak terlalu berbahaya pada kehamilan pertama. Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kehamilan pertama. Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kelahiran pertama sangat kecil. Kalaupun sampai terbentuk, jumlahnya tidak banyak, sehingga bayi pertama dapat lahir sehat. Pembentukan zat antirhesus baru benar-benar dimulai pada saat proses persalinan (atau keguguran) kehamilan pertama. Saat plasenta lepas, pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dengan plasenta juga putus. Akibatnya, sel-sel darah merah bayi dapat masuk ke dalam jumlah yang lebih besar. Selanjutnya, 48-72 jam setelah persalinan atau keguguran, tubuh ibu dirangsang lagi untk memproduksi zat antibodi/antirhesus lebih banyak lagi. Kelak saat ibu mengandung lagi, zat antibodi/antirhesus di tubuh ibu akan menembus plasenta dan menyerang sel darah merah janin.

Produksi antibodi ini sama seperti produksi antibodi pada umumnya bila ada zat asing masuk dalam tubuh. Sekali ada makhluk asing yang sudah dikenali, maka antibodi akanmelindungi ibu agar bila zat asing itu muncul kembali, tubuh ibu dapat menyerang dan menghancurkannya. Proses ini terjadi demi keselamatan ibu sendiri. Namun, kadar antibodi atau antirhesus pada setiap ibu tidak sama. Ada yang rendah, ad ayang tinggi. Yang gawat, bila antibody kadarnya tinggi. Dalam kondisi ini, janin harus dipantau dengan alat ultrasonografi. Dokter akan memanatu masalah pad apernapasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau pembesaran hati, yang merupakan gejala-gejala penderitaan bayi akibat rendahnya sel darah merah. Kadang-kadang lalu diputuskan persalinan lebih dini, sejauh usia janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan di luar rahim.

Yang harus dilakukan:

Periksa kesehatan sebelummenikah. anjuran "klasik" ini sangat berguna untuk kasus-kasus penyait genetik seperti ini. namun bila sebelum menikah And adan pasangan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan darah, termasuk rhesus, lakukan segera saat hamil.

Bila rhesus darah Anda beda dengan suami, dokter bisa memberikan tindakan pencegahan terbentuknya zat antirheus dengan obat anti-Rhogama globulin (RhoGAM) atau Rh Immunuglobulin. RhoGAM disuntikkan pad ausia kehamilan 28 minggu dan saat persalinan.

Bila ibu mempunyai rheusu negatif, atau ketidakcocokan golongan daran antara janin dan ibu baru diketahui usia peraslinan, suntikan RhoGAM untuk ibu sebaiknya diberikan dalam waktu maksimal 72 jam setelah persalinan. rhoGAM efektif hanya berlangsung 12 minggu, sehingga setelah lewat masa tersebut Anda harus mendapat suntikan kembali agar kehamilan berikutnya tidak bermasalah.

Peta rhesus janin.


Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Prakonsepsi/menikah.beda.rhesus.berbahaya.bagi.janin/001/001/1382/3

Ibu Hamil Rhesus Negatif, Berdampak Buruk Pada Bayi

Masing-masing individu manusia mempunyai variasi golongan darah seperti A, B, AB, atau O dan faktor Rh positif (+) atau negatif (-). Faktor Ras juga sangat berpengaruh, orang Asia dan Afrika sekitar 90% mempunyai Rh (+). Sebaliknya orang kulit putih atau orang Eropa dan Amerika kebanyakan memiliki Rh (-). Kasus Rh negatif lebih banyak ditemui pada orang-orang asing atau mereka yang memiliki garis keturunan asing, seperti Eropa dan Arab. Meski di Indonesia jarang ditemuai tetap masih ada saja terjadi.

Dampak buruk bagi kesehatan menjadi timbul jika ibu hamil memiliki Rh (-) sementara ayah Rh (+). Dalam kondisi seperti ini, si bayi bisa saja memiliki darah dengan Rh (+) atau Rh (-). Namun, biasanya bayi akan mewarisi Rh (+) karena lebih bersifat dominan. Janin bisa memunyai Rh yang berbeda dengan Rh ibunya. Bila ini terjadi akan terjadi ketidakcocokan Rh bayi dengan ibu atau disebut erythoblastosis foetalis.

Ketidakcocokan atau inkompatibilitas Rh

Ketidakcocokan atau inkompatibilitas Rh ini bisa berakibat gangguan pada janin berupa keguguran berulang atau kematian janin.

Perbedaan Rh antara ibu dengan bayi membuat tubuh ibu memproduksi antirhesus untuk melindungi tubuh ibu tetapu sebaliknya bisa menggangu bayi. Rh darah janin akan masuk melalui plasenta menuju aliran darah ibu. Melalui plasenta itu juga, antirhesus yang diproduksi ibu akan menyerang si calon bayi. Antirhesus lalu akan menghancurkan sel-sel darah merah calon bayi.

Kerusakan sel darah merah bisa mengakibatkan kuning tinggi (hiperbilirubin) yang mengakibatkan kerusakan otak, gagal jantung, dan anemia dalam kandungan maupun setelah lahir.

Pada kehamilan pertama, antirhesus kemungkinan hanya akan menyebabkan bayi terlahir kuning. Hal ini lantaran proses pemecahan sel darah merah menghasilkan bilirubin yang menyebabkan warna kuning pada bayi.

Pada kehamilan selanjutnya gangguan yang terjadi lebih berat. Antirhesus ibu akan semakin tinggi pada kehamilan kedua.

Penanganan Kehamilan dengan Kelainan Rh

Bila jenis Rh ibu negatif dan sudah terjadi antibodi pada ibu harus dilakukan penanganan dan pengamatan khusus pada janin atau bayi yang akan dilahirkan. Jika antirhesus itu belum terbentuk, pada usia kehamilan 28 minggu dan 72 jam setelah persalinan, ibu akan diberi injeksi anti-D immunoglobulin (RhoGam).

Jika antirhesus sudah timbul maka harus dilakukan monitoring dan pengamatan lebih cermat pada pekembangan janin khususn fungsi pernafasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau pembesaran hati yang merupakan gejala-gejala akibat rendahnya sel darah merah.

Gangguan ketidakcocokan rhesus yang paling sering terjadi adalah kuning pada bayi baru lahir. Kuning atau jaundice pada bayi yang diakibatkan karena ketidakcocokan rhesus ini biasanya mengakibatkan npemecahan sel darah merah sehingga nilai bilirubin sangat tinggi. Kuning yang sangat tinggi atau biasanya nilai bilirubin di atas 20 mg% bisa berdampak terjadi hiperbilirubinemia ensefalopati. Gangguan ini mengakibatkan gangguan pada otak bayi dengan gejala kejang, bayi tidak menangis dan tidak mau minum. Bila bayi bisa diselamatkan maka bisa berdampak buruk pada tumbuhb kembangnya saat dewasa nanti seperti gangguan pendengaran, kecacatan dan gangguan perkembangan lainnya.

Pencegahan

Deteksi dini faktor Rhesus, sebelum kehamilan atau saat kehamilan awal sangat bermanfaat dan penting. Selain ibu hamil, calon ayah pun harus dilibatkan dalam pemeriksaan Rhesus.

Bila golongan darah ibu dan ayah diketahui pasti maka resiko komplikasi bahaya kesehatan bagi janin bisa diminimalkan.

Sumber:http://childrenclinic.wordpress.com/2011/03/21/ibu-hamil-rhesus-negatif-berdampak-buruk-pada-bayi/

Sumber:http://www.kaskus.co.id/thread/50beba8f0b75b4194900001c/sebelum-menikah-kenali-dulu-rhesus-untuk-keturunan-penting/


Beberapa Teori Ilmuwan :

1. Semua bukti modern menyebut Rh-Negatif adalah alel darah asli pada Rh manusia, karena kulit hitam afrika yang belum dicampur baik dengan populasi kulit putih atau dengan ras campuran hanya memilik Rh-Positif ini tidak ada bukti Rh-Negatif. Sejak ditemukannya Rh-Negatif di kalangan populasi kulit putih (Eropa) dimungkinkan akibat mutasi Rh Eritrosit adanya migrasi manusia dari Afrika ke Eropa.

2.Faktor Geografis : Protein Rh Eritrosit memainkan peran penting sebagai saluran gas CO2 melintasi membran sel dalam tubuh. "Protein Rh bertindak sebagai saluran gas yang membantu kecepatan transfer CO2 ke dalam dan keluar sel darah merah". Dengan kata lain, mutasi Rh dari Rh-Positif menjadi Rh-Negatif ini bisa dibilang disebabkan oleh lingkungan, dengan tubuh manusia menyesuaikan diri dengan CO2 yang berbeda dan kondisi oksigen karena bertempat di lingkungan dingin (Eropa) dan dibandingkan dengan tempat yang lazim. Sepertinya, alasan mutasi ini akibat "udara, iklim, oksigen tubuh manusia berubah (O2) dan keseimbangan karbondioksida (CO2).

Bisa dianggap juga bahwa alasan untuk mutasi juga dapat dikiaskan pada reaksi tubuh terhadap penurunan kadar oksigen pada ketinggian yang lebih tinggi, yang menyebabkan reaksi biologi besar. Adaptasi terhadap lingkungan yang rendah dengan oksigen menyebabkan tubuh untuk menghasilkan reaksi rantai reaksi biologis, jantung dan paru-paru dirangsang untuk meningkatkan fungsinya untuk jangka yang panjang. Pembuluh darah melebar (vasodilatasi), otak, tulang, otot dan organ yang lainnya bekerja tidak seperti di lingkungan yang normal. Perubahan dalam darah, kadar eritropoetin (EPO), hemoglobin, mioglobin, 2,3 diglycerophosphate dan lain sebagainya.

3. Dr Luigi Cavalli-Sforza dalam penelitiannya menerbitkan sebuah peta dari populasi tertinggi orang dengan titer Rh-Negatif darah. Dia menulis : "Gen Rh-Negatif sering terjadi di Eropa, jarang terjadi di Afrika dan Asia Barat, dan hampir tidak ada di Asia Timur dan antara populasi asli Amerika dan Australia.

4.Hal-hal menarik tentang Rh-Negatif

a. Ada beberapa ilmuwan menyebutkan bahwa manusia adalah keturunan hewan yang berevolusi, itu dibuktikan dengan kesamaan Rh-Positif pada Kera Macaca yang ternyata memiliki Rh yang sama.

b. Ada beberapa ilmuwan juga menyebutkan bahwa Rh-Negatif adalah keturunan dewa atau alien yang bukan makhluk asli pribumi, dan hal ini selalu dikaitkan dengan bangsa basque yang mayoritas orangnya dengan Rh-Negatif.

c. Tubuh ibu hamil Rh-Negatif akan menolak bayi berdarah Rh-Positif di dalam kandungannya. Menganggap faktor rhesus sebagai elemen asing. Dan yang paling menarik, tubuh seorang ibu Rh-Positif itu tidak menolak bayi dengan Rh-Negatif yang ada di dalam kandungannya. Kebanyakan orang yang bergolongan darah O dan A, tapi paling banyak adalah O.

d. Orang yang memiliki Rh-Negatif biasanya berbeda dengan manusia lainnya :

- Denyut nadi rendah/tinggi dan tekanan darah rendah/tinggi

- Memiliki penglihatan, pendengaran yang lebih sensitif

- Tulang rusuk, vertebra dan tengkorak yang besar

- Bekas luka tubuh yang tidak bisa di jelaskan (idiopatik)

- Kemampuan untuk menganggu peralatan listrik

e. Kebanyakan orang dengan Rh-Negatif tidak tahu kalau titer mereka adalah Rh-Negatif, sebenarnya mereka dilacak sepanjang hidupnya oleh lembaga research maupun pemerintah di seluruh dunia karena tertarik untuk memahami asal-usul kelompok ini.

Dan menurut saya dari beberapa Teori yang telah saya cari-cari, Teori inilah yang bisa dikatakan benar : Teori Rh Adam-Hawa.

Teorinya adalah sebagai berikut,

1. DD = Dominan homozigot ( mewarisi Rh-Postif dari kedua orang tuanya)

2. H/Dd = Heterozigot (mewarisi satu gen dominan dan satu untuk faktor Rh-Negatif, mewarisi faktor Rh-Positif dari kedua orang tuanya)

3. dd/hh = mewarisi faktor Rh-negatif dari kedua orang tuanya


Grafiknya seperti ini,


Jadi apa jenis Rh Adam dan Hawa?

Hanya berdasarakan penanda genetik Rh saja, kita dapat melihat bahwa Adam dan Hawa perlu Rh-Positif Heterozigot.

Seperti yang dijelaskan di bawah ini :

1. Jika Hawa dihasilkan dari kode DNA yang tepat sebagai Adam (karena dia diciptakan dari tulang rusuknya yang berisi DNAnya, tentu sangat dimungkinkan mereka memiliki jenis DNA yang sama, sehingga memiliki jenis darah yang sama seperti kembar identik).

2. Jika mereka berdua memiliki Rh-Negatif dan homozigot, mereka tidak pernah bisa menghasilkan anak dan cucu dengan Rh-Positif.

3. Jika mereka berdua memiliki Rh-Positif dan homozigot, mereka tidak pernah bisa menghasilkan anak dan cucu dengan Rh-Negatif.

4. Jika mereka berdua memiliki Rh-Positif dan heterozigot, mereka akan menghasilkan anak 75% Rh-Positif dan 25% Rh-Negatif.

Jadi sekarang kita bisa menyimpulkan dengan masuk akal bahwa Adam dan Hawa memliki Gen H/Dd "Rh-Positif" dan heterozigot.

Sumber: http://hasembuhtenaan.blogspot.com/2012/05/asal-usul-rh-negatif.html

Sumber:http://www.lawpundit.com/blog,http://www.energeticbalancing.us/ , http://rhnegativregistry.com/

0 Response to "Sebelum Menikah, Kenali Dulu Rhesus untuk Keturunan (PENTING)"

Post a Comment